Kementan dan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Bersinergi Kembangkan Sagu, Ini Tujuannya

Kementan dan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Bersinergi Kembangkan Sagu, Ini Tujuannya
Direktur Jenderal Perkebunan Kementan Andi Nur Alam Syah saat berbicara di acara talk show 'Diversifikasi Pangan Lokal Sagu' yang diselenggarakan dalam memperingati Hari Jadi ke-353 Sulsel secara hiybrid di Makassar, Jumat (21/10). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

Dia menyebutkan terdapat 11 provinsi di Indonesia yang merupakan sentra produksi sagu nasional, di antaranya Riau, Papua, Maluku dan Sulsel.

Ada empat provinsi dengan kontribusi produksi sagu terbesar yang mencapai 341 ribu ton per tahun, yakni Riau, Papua, Maluku dan Sulsel.

Dirjen Andi menyampaikan sesuai arahan Mentan SYL, Direktorat Jenderal Perkebunan memiliki kebijakan untuk pengembangan sagu nasional (Sagunesia, sagu untuk Indonesia).

"Pertama, pengembangan sagu untuk kemandirian pangan lokal menghasilkan tepung sagu, dengan bantuan unit pengolahan hasil dan alat pengolahan sagu skala kelompok tani," sebutnya.

Kedua, lanjut dia, berupa pengembangan tepung sagu untuk substitusi impor dengan rencana kegiatan selama 2022-2024.

"Ketiga, pengembangan gula cair untuk kemandirian lokal atau skala rumah tangga," sebut Andi Nur Alam.

Kemudian yang keempat, imbuhnya, berupa pengembangan sagu untuk menghasilkan bio-etanol.

Lebih lanjut Andi Nur Alam menyebutkan dalam mendukung hilirisasi sagu 2022, Kementan mengalokasikan alat pengolahan sagu.

Sejumlah strategi khusus disiapkan Kementan yang bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel dalam mengembangkan sagu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News