Kementan Dongkrak Produksi Padi dan Jagung dengan Optimasi Lahan Rawa dan Non-Irigasi

Kementan Dongkrak Produksi Padi dan Jagung dengan Optimasi Lahan Rawa dan Non-Irigasi
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat hadir pada acara koordinasi dan workshop 'Upaya Khusus Peningkatan Indeks Pertanaman dan Produktivitas Tanaman Padi dan Jagung di Rawa dan Lahan Non-Irigasi' di Kantor Pusat Kementan.Foto: Dokumentasi Humas Kementan

“Direktorat Jenderal PSP telah mensimulasi optimalisasi anggaran 2023 Ditjen PSP untuk mendukung pelaksanaan ABT TA 2023 Sebesar Rp 281 miliar," terang Ali Jamil.

Berdasarkan data Ditjen PSP, di Indonesia terdapat lahan rawa tadah hujan sekitar 1,068 juta hektare dari 1,5 juta hektare potensinya yang dapat ditingkatkan Indeks Pertanaman dan produktivitasnya.

Selain itu terdapat lahan rawa lainnya yang potensial seluas 10 juta hektare yang belum dimanfaatkan sebagai lahan pertanian untuk produksi pangan, terutama padi dan jagung.

Kegiatan yang dapat dilakukan di lahan rawa dan lahan tadah hujan adalah pengembangan infrastruktur air dan lahan, mekanisasi pertanian pra tanam dan pascapanen, penyediaan sarana produksi (benih, amelioran, pupuk dan pestisida) introduksi teknologi adaptif, serta peningkatan kemampuan petani dan kelembagaan petani. (mrk/jpnn)

Kementan melakukan optimasi lahan rawan dan lahan non-irigasi untuk meningkatkan produksi padi dan jagung


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News