Kementan Dorong Luas Tambah Tanam dan Optimalisasi Alsintan

Kementan Dorong Luas Tambah Tanam dan Optimalisasi Alsintan
Mentan Amran sat rapat Koordinasi Gabungan Percepatan Serap Gabah Petani (Sergap), Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPA), dan Luas Tambah Tanam (LTT) 2018 di Kantor Kementerian Pertanian, Selasa (5/6). Foto: Istimewa

Amran juga menyoroti realisasi OPA khususnya untuk bulan Mei 2018 yang masih perlu didorong. Dalam catatannya, hingga pada bulan tersebut pemanfaatannya masih 74.04 persen, atau lebih rendah dari capaian Mar-Apr 18.

"Dorong terbentuknya Brigade Kecamatan dan UPJA serta mobilisasi traktor, combine harvester, optimalkan pemanfaatan pompa air pada lokasi yang kekurangan air," jelasnya.

"Untuk upaya percepatan, agar Penanggungjawab (Pj) Upsus Provinsi, Kadistan Provinsi, Danrem agar memerintahkan Tim LTT Kabupaten agar mengidentifikasi potensi tanam, sumber air, rencana tanam dan saprotan. Dinas Pertanian segera eksekusi Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) ke Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan harus segera ditanam. Optimalkan pemanfaatan benih dan saprotan," beber Amran.

Amran juga menyoroti realisasi OPA khususnya untuk Bulan Mei 2018 yang masih perlu didorong. Dalam catatannya, hingga pada bulan tersebut pemanfaatannya masih 74.04%, atau lebih rendah dari capaian Maret-April 2018.

"Dorong terbentuknya Brigade Kecamatan dan UPJA serta mobilisasi traktor, combine harvester, optimalkan pemanfaatan pompa air pada lokasi yang kekurangan air. Memanfaatkan sumber dana pola Yarnen atau lainnya, misal dari Dana Desa, Bumdes dan lainnya," jelasnya.

Sementara itu, terkait dengan realisasi Sergap Januari hingga Mei 2018 juga dinilai masih rendah. Realisasi sampai dengan Mei 2018, sebesar 258.111 ton. Tim Sergab diminta agar bekerja maksimal pada lokasi panen dengan target menyerap minimal 15% dari produksi gabah di setiap wilayah.

Dalam kesempatan tersebut, Mentan juga menyampaikan bahwa produksi berasa tidak dapat terbantahkan bahwa telah meningkat tajam. Jumlah penduduk Indonesia bertambah 12,8 juta dan butuh berasa 1,7 juta ton.

“Untuk investasi, pemerintah mengubah regulasi yang menghambat investasi sektor pertanian, dari 23 triliun naik menjadi 45 triliun” ujar Mentan. “Capaian produksi jagung, dari impor menjadi ekspor. Dulu kita impor jagung 3,7 jt ton setara dengan 10 triliun, sekarang kita membalikan sejarah, kita sudah ekspor ke 5 negara” lanjut Mentan.

Tak ingin kehilangan momentum musim tanam 2018, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman koordinasikan program peningkatan produksi padi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News