Kementan Dorong Pemasaran Produk Hortikultura Melalui Pasar Lelang

Kementan Dorong Pemasaran Produk Hortikultura Melalui Pasar Lelang
Pemasaran cabai lebih menguntungkan bagi petani maupun pedagang jika dilakukan melalui pasar lelang. Foto: Kementan.

“Awal dari perjalanan pasar lelang dimulai dari 4 Gapoktan yang sepakat melaksanakan pasar lelang mulai Oktober 2017. Pada awalnya, lelang ini khusus cabai dengan volume 20 kilogram per hari," cerita Raden Inoki.

Dia menuturkan berbekal semangat yang berkobar terus-menerus, dari waktu ke waktu petani makin percaya dengan sistem pemasaran dengan lelang.

"Lelang dimulai dengan cara manual atau konvensional. Jika ada cabai beberapa kilo, pembeli datang kemudian menuliskan nilai rupiah dan dimasukkan dalam toples,” jelas Inoki.

Inoki mengatakan kepercayaan petani akan pasar lelang terbentuk karena dalam pasar lelang suplai produk memiliki kuantitas yang besar dan kualitas yang terjaga, juga transparansi harga sehingga terbentuk harga wajar dan keuntungan petani optimal dengan biaya operasional pedagang lebih rendah.

Seiring berjalannya waktu, Pasar Lelang Sleman berkembang dengan menggunakan media sosial dalam hal pemasaran dan penawarannya.

Inoki menyampaikan pada tahun ini mekanisme lelang dengan fasilitas yang diberikan Bank Indonesia menjadi terdigitalisasi dengan aplikasi dipanen.id.

Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) Bank Indonesia DI Yogyakarta Andi Adityaning Palupi menyampaikan strategi nasional Bank Indonesia dalam pengembangan untuk mewujudkan UMKM berdaya saing memiliki tiga pilar utama, yaitu korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan.

“Pada prinsip pengembangan UMKM, Bank Indonesia menunjang pencapaian kebijakan utama dalam mencapai kestabilan nilai rupiah," kata Andi.

Pasar lelang memiliki dampak positif, tidak hanya bagi petani, tetapi juga pedagang maupun pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News