Kementan Dorong Pengendalian OPT Hortikultura Ramah Lingkungan

Kementan Dorong Pengendalian OPT Hortikultura Ramah Lingkungan
Penggunaan tanaman refugia sebagai salah satu cara pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang ramah lingkungan.memiliki beberapa keuntungan, terutama bagi petani. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah komando Menteri Syahrul Yasin Limpo senantiasa berkomitmen untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern yang menyejahterakan petani.

Upaya mewujudkan arahan tersebut, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto bersama tim Ditjen Hortikultura secara konsisten mengedukasi masyarakat dan petani melalui bimbingan teknis (bimtek) terkait tata kelola budidaya yang baik, salah satunya cara pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang ramah lingkungan.

Ramah lingkungan yang dimaksud bertujuan meminimalisir penggunaan pestisida kimia dan memilih cara-cara yang disediakan alam. Dewasa ini masyarakat kian sadar untuk mengonsumsi pangan yang aman dan sehat.

“Bimtek ini bertujuan menyebarluaskan informasi dan mengedukasi masyarakat terkait upaya pengendalian OPT Hortikultura. Usai webinar atau virtual literacy ini diharapkan jika ada OPT tidak buru-buru dibasmi dengan bahan kimia, namun dikendalikan dengan bahan-bahan alami," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Retno Sri Hartati Mulyandari.

Hal itu disampaikan Retno saat memberi sambutan pada pembukaan bimtek bertajuk Konservasi dan Augmentasi Musuh Alami Serangga Hama dalam Pengendalian Hayati OPT Kampung Hortikultura, Kamis lalu.

"Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan diterapkan sehingga menghasilkan produk pertanian yang aman dikonsumsi,” harapnya.

Pengendalian hama hayati ini, kata Retno, seperti memaksimalkan serangan musuh alami secara alamiah menjadi mangsa dari hama.

Hal tersebut merupakan salah satu simbiosis mutualisme bagi tanaman.

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan terus mengeduksi masyarakat dan petani melalui bimbingan teknis terkait tata kelola budidaya yang baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News