Kementan Dorong Pengendalian OPT Hortikultura Ramah Lingkungan

“Alam ini sebenarnya luar biasa, terdapat keseimbangan di dalamnya. Hanya bagaimana kita memanfaatkan potensi keseimbangan alam untuk teknologi pertanian,” terang Retno.
Keunggulan pengendalian hayati yang dapat digarisbawahi yaitu tingkat keberhasilan pengendalian hama yang tinggi dengan biaya yang rendah dalam periode waktu yang sama.
Agen pengendalian hayati aktif mencari mangsa tumbuh dan berkembang mengikuti dinamika populasi mangsanya sehingga terjadi keseimbangan ekosistem. Pengendalian hayati tidak berpengaruh negatif terhadap manusia dan lingkungan.
Beberapa tipe agen pengendali hayati dapat digunakan sebagai insektisida hayati serta spesies hama tidak mampu berkembang menjadi resisten terhadap agen pengendali hayati.
Seperti yang ada pada legacy Ditjen Hortikultura, kampung hortikultura merupakan satuan kampung yang terintegrasi dan terfokus dalam satu desa.
Bantuan pemerintah disentralisasikan, seperti benih, pupuk bahan pengendali OPT serta sarana dan prasarana.
“Hal ini sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pertanian yaitu pertanian yang maju, mandiri dan modern. Harus bertindak cerdas, tepat dan cepat dalam mencapai kinerja yang lebih baik dan maju, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki serta memanfaatkan teknologi dan digitalisasi,” tambah Retno.
Dari hasil sementara kajian yang dilakukan Departemen HPT Fakultas Pertanian UGM, dengan menyemprotkan insektisida kimia di lahan 200 hektare, pohon mangga yang paling banyak terbunuh adalah golongan hama dengan sekitar 55 persen.
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan terus mengeduksi masyarakat dan petani melalui bimbingan teknis terkait tata kelola budidaya yang baik.
- KPK Periksa Direktur PT Waruwu Yulia Lauruc Terkait Kasus Pengadaan Karet di Kementan
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Inas Zubir Menilai Ada Motif Ekonomi Terkait Isu Ijazah Palsu Jokowi, Begini Analisisnya
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia