Kementan Galakkan Program Santri Tani Milenial

Kementan Galakkan Program Santri Tani Milenial
Mentan Amran Sulaiman usai me-launching program Santri Tani Milenial di Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, TASIKMALAYA - Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja sama dengan pondok pesantren yang berada di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan) yang diikuti oleh puluhan santri.

Program ini juga rencananya juga akan diadakan di seluruh pesantren di Jawa Barat.

Untuk tahap pertama, pelatihan yang diadakan Kementan melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) ini diadakan selama tiga hari sejak Kamis (24/1) hingga Sabtu (26/1) di kompleks Pondok Pesantren Miftahul Huda, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Perwakilan peserta pelatihan sebanyak 60 santri berusia milenial dari sepuluh pondok pesantren agribisnis di Kabupaten Tasikmalaya.

Pemilihan Tasikmalaya sebagai tempat pertama untuk mengawali program pelatihan santri tani milenial karena kabupaten itu merupakan basis santri terbesar di Jawa Barat.

Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pihaknya menggelar program Santri Tani Milenial dalam rangka mengenalkan dunia pertanian dan sejumlah alsintan kepada para santri.

"Program ini bagian dari pembentukan karakter santri masa depan. Santri adalah generasi masa depan bangsa yang berkarakter, berintegritas, dan bermoral," kata Mentan Amran Sulaiman saat launching Santri Tani Milenial di Alun-alun Pasar Hewan, Manonjaya, Tasikmalaya, Jumat (25/1).

Program Santri Tani Milenial adalah upaya pemerintah terhadap anak muda agar memiliki kemampuan usaha bertani maupun beternak sehingga mampu menumbuhkan perekonomian bangsa.

Kementan bekerja sama dengan pondok pesantren yang berada di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News