Kementan Galakkan Program Santri Tani Milenial

Kementan Galakkan Program Santri Tani Milenial
Mentan Amran Sulaiman usai me-launching program Santri Tani Milenial di Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Humas Kementan

Amran menuturkan, program Santri Tani Milenial merupakan pertama dalam sejarah Indonesia sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap para santri yang selama ini sudah berjasa untuk bangsa Indonesia.

Para santri dan kiai, kata dia, telah menjadi bagian terdepan dalam berjuang melawan bangsa penjajah untuk kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kaum santri harus menjadi perhatian pemerintah.

“Dulu negara merdeka yang tampil ke depan ada ulama besar, santri. Saya tahu Tasikmalaya adalah daerah santri,” kata Amran.

Amran menyampaikan, pemerintah akan terus memberikan yang terbaik untuk mengembangkan pertanian di Indonesia dengan membuat berbagai program dan menyalurkan bantuan pertanian untuk masyarakat.

"Alhamdulillah ada energi baru untuk pertanian kita, santri milenial yang jumlahnya empat juta seluruh Indonesia. Kami sudah buat peraturan agar mereka bisa akses langsung ke Kementerian tanpa prosedur yang berbelit. Salah satu bantuan adalah kita alokasikan satu juta ayam untuk seluruh pesantren," kata Amran.

Menurut dia, memperkenalkan dan menggerakan santri milenial adalah pilihan strategis untuk regenerasi dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Melibatkan para santri merupakan bagian dari program yang lebih besar yakni gerakan satu juta petani milenial yang sudah ditetapkan sebagai program prioritas membangun manusia Indonesia di 2019.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan pondok pesantren seluruh Indonesia tersebut, Kementan memberikan bantuan secara langsung benih unggul untuk padi, jagung, dan tanaman hortikultura.

Kementan bekerja sama dengan pondok pesantren yang berada di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News