Kementan Galakkan Program Santri Tani Milenial

Kementan Galakkan Program Santri Tani Milenial
Mentan Amran Sulaiman usai me-launching program Santri Tani Milenial di Tasikmalaya, Jawa Barat. Foto: Humas Kementan

Data Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengungkapkan Gerakan Petani Milenial ini sendiri melibatkan satu juta petani milenial yang tergabung dalam 40.000 kelompok petani.

Mereka tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dimulai dari Aceh sampai ke Papua, dan dibagi dalam zona kawasan jenis komoditas pertanian mulai dari tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan

"Jumlah petani milenial setiap provinsi berbeda-beda berdasarkan jumlah petani yang tergolong ke dalam usia milenial yaitu, 19 – 39 tahun. Atau, petani yang tidak berada dalam range umur tersebut tetapi berjiwa milenial, tanggap teknologi digital, tanggap alsintan dan mempunyai lahan," kata Kepala BPPSDMP Momon Rusmono.

Secara terpisah Kabid Penyelenggaraan Pelatihan, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Ramadani Saputra mengatakan pelatihan alsintan terhadap santri merupakan pertama kalinya.

"Ini merupakan sarana untuk melahirkan santri tani milenial yang digaungkan pemerintah tahun ini," kata Ramadani.

Para santri diberikan pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi dalam pertanian, selain pertanian santri juga diberikan materi budi daya hewan ternak.

Melalui pelatihan ini para santri diberikan materi pengenalan, perawatan, serta pengoperasian alat mesin pertanian.

Ramadani berharap setelah latihan ini para santri bisa menerapkan teknik pertanian modern, salah satunya dengan mengoptimalkan teknologi.

Kementan bekerja sama dengan pondok pesantren yang berada di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat, menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News