Kementan Gelar Pangan Murah di Samarinda Demi Menjaga Stabilitas Harga Jelang Lebaran

Kementan Gelar Pangan Murah di Samarinda Demi Menjaga Stabilitas Harga Jelang Lebaran
Gelar Pangan Murah yang dilaksanakan Kementan di Samarinda, Kaltim, yang berlangsung pada 22 - 24 April. Foto: Dokumentasn Kementan

Sebagai contoh, untuk bawang merah sendiri dibutuhkan setidaknya 18-20 ribu ton.

Ini artinya membutuhkan 2.800-3.000 hektare lahan khusus bawang merah guna memenuhi kebutuhan pangan 2,5 juta penduduk baru.

"Begitu juga dengan cabai, di mana luas lahan dua ribu hektare yang ada sekarang harus lebih ditingkatkan, minimal memerlukan tiga ribu hingga tiga ribu dua ratus hektare,” jelasnya.

Meskipun demikian, Prihasto menyampaikan dirinya tidak merasa khawatir.

Pasalnya, Kaltim memiliki iklim dan lahan yang cocok untuk menanam bawang merah.

“Mentan dengan tegas mengarahkan agar pada ibu kota negara baru, urusan pangan jangan sampai bergejolak. Kaltim harus bisa menghasilkan pangannya sendiri, ada cluster padi, bawang, cabai dan lain-lain. Untuk mewujudkannya maka butuh semangat dari berbagai pihak,” jelasnya.

Prihasto juga berbangga hati, di tengah pandemi, Indonesia memiliki ketahanan pangan yang tangguh.

Nilai inflasi hanya berada di angka 2,6 persen sementara negara lain mencapai di atas 8 persen.

Kementan menyelenggarakan Gelar Pangan Murah di Samarinda, Kaltim, demi menjaga stabilitas harga menjelang Lebaran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News