Kementan Ingatkan Pentingnya Petani Kuasai Teknologi Pascapanen yang Benar

“Seperti yang kita ketahui, produk hortikultura itu mudah rusak dan masa simpan pendek, karena itu kita harus memperhatikan penanganan pada pascapanennya,” kata Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Siti Mariana Widiyanti.
Ketua Mitra Tani Unggul Kabupaten Jember Asroful Uswatun menerangkan tentang proses panen dan pascapanen pada buah buah naga.
Mulai dari pemberian pupuk, penanganan OPT dengan cara penyemprotan pestisida nabati, cara memetik buah naga dengan cara mengguntingnya bagian tulangnya dari atas hingga penggunaan keranjang khusus sehabis panen agar buah tidak rusak.
“Selain itu melakukan penataan yang baik dengan meletakkan buah pada satu arah. Pengemasan buah naga dengan bobot maksimal 12 buah atau 5 kilogram harus seragam. Penyimpanan dilakukan pada ruang pendingin atau cold storage," terangnya.
Dia menambahkan untuk melakukan ekspor ke Eropa yang memiliki estimasi perjalanan 5-7 hari, tingkat kematangan buah naga yang cocok yaitu 65 persen. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Penanganan pada pascapanen penting dikuasai petani mengingat produk hortikultura mudah rusak.
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Perkenalkan IT Leaders Indonesia ke Tingkat Dunia, GCF Gelar CIO 200 Summit 2025
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM