Kementan: Kekeringan Tidak Akan Ganggu Produksi Padi Nasional
"Dengan total luas panen yang cukup stabil dalam 3 bulan terakhir, stok beras tetap akan mencukupi kebutuhan nasional pada musim kemarau 2019 dan serapan gabah masih dalam kondisi normal," ujarnya.
Namun, antisipasi kekeringan terus dilakukan agar dampak kekeringan tidak meluas dan areal sawah yang sudah mengalami kekeringan dapat terselamatkan.
Selain itu, pemantauan kondisi standing crop terus dilakukan baik secara manual maupun melalui remote sensing.
"Sehingga pemerintah dapat segera melakukan tindakan penyelamatan pada areal yang diperkirakan terancam kekeringan," imbuhnya.
Untuk komoditas selain padi, berdasarkan data kekeringan dari Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, total luas areal komoditas jagung yang mengalami kekeringan mencapai 3.500 hektare dan puso 16 hektare.
Khusus pada musim kemarau 2019, areal jagung yang terdampak mencapai 1.234 hektare dan belum terjadi puso.
Jika dibandingkan pada tahun sebelumnya, luas areal jagung terdampak kekeringan mencapai 19.282 hektare dengan puso 1.706 hektare.
"Dari data tersebut, aksi antisipasi kekeringan yang telah dilakukan Kementerian Pertanian telah mampu menurunkan dampak kekeringan pada areal jagung di tahun 2019," ungkap Rahmanto.
Kekeringan sudah melanda sejumlah wilayah Indonesua. BMKG menyatakan 35 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan
- Kementan Sampai Gelembungkan Anggaran Ongkosi SYL ke Luar Negeri
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian