Kementan: Kekeringan Tidak Akan Ganggu Produksi Padi Nasional

Kementan: Kekeringan Tidak Akan Ganggu Produksi Padi Nasional
Ilustrasi sawah kekeringan. Foto: Kementan

Seluas 45.396 hektare dari total tersebut terjadi pada musim kemarau (April-Juni). Sebagian besar kekeringan terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Apabila dibandingkan dengan luas tanam saat ini yang mencapai 3.504.137 hektare, persentase luas kekeringan pada musim kemarau masih sangat kecil, yakni berkisar 1,30 persen.

"Luas areal sawah yang mengalami puso mencapai 3.001 hektare atau enam persen dari total luas kekeringan dan 0,01 persen dari total luas tanam. Dampak kekeringan ini tidak berpengaruh nyata dalam mengurangi stok produksi beras Nasional sampai saat ini," terang Rahmanto.

Rahmanto menjelaskan, luas kekeringan tahun 2018 pada periode yang sama (Januari-Juni) mencapai 97.861 hektare dengan puso 19.218 hektare.

Apabila dibandingkan dengan tahun 2019, luas kekeringan tahun 2019 telah mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Oleh karena itu, kekeringan tahun ini diperkirakan tidak akan mengganggu total produksi padi nasional. Target produksi padi nasional tahun 2019 mencapai 84 juta ton dan perkiraan produksi padi 2019 hingga bulan Mei mencapai 60 persen dari produksi nasional," bebernya.

Terkait dengan ketersediaan beras pada Mei hingga Juni diperkirakan tidak akan berdampak signifikan, meskipun kekeringan masih terjadi hingga beberapa bulan kedepan.

Total luas panen pada bulan Mei mencapai 961.981 hektare, Juni diperkirakan 909.000 hektare, dan Juli mencapai 960.000 hektare (data luas tanam Juni pada fase Generatif 1 dan 2).

Kekeringan sudah melanda sejumlah wilayah Indonesua. BMKG menyatakan 35 persen wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News