Kementan Menegaskan Impor Bawang Harus Memiliki RIPH
“Kami sampaikan pada rapat tersebut bahwa RIPH tetap diperlukan dalam proses importase bawang putih dan bawang bombai,” tegas Prihasto.
Pihaknya mengirim surat kepada BKP pada 6 April 2020 meminta data perusahaan yang memasukkan bawang tanpa dokumen RIPH. Persoalan itu sudah dilaporkan juga kepada Satuan Tugas (Satgas) Pangan. “Ada 33 perusahaan yang memasukkan tanpa RIPH sejumlah 48.785 ton. Ini nama perusahaan, volume, dan di mana pelabuhannya ada semua,” kata dia.
Lebih lanjut dia menjelaskan hingga 14 September 2020, total RIPH yang terbit untuk bawang putih adalah 1.077.142 ton. Namun, yang masa berlaku habis dan sudah dicabut adalah 299.34 ton. “Sehingga yang masih berlaku untuk RIPH bawang putih itu sebesar 777.818 ton,” kata Dirjen. (boy/jpnn)
Kementerian Pertanian menegaskan komitmen menjalankan UU Holtikultura sehingga impor bawang harus memiliki dokumen RIPH.
Redaktur & Reporter : Boy
- BPJPH-Ditjen PKH Koordinasikan Percepatan Sertifikasi Halal Produk Olahan Peternakan
- Tunjukkan Kualitas, Siswa SMKPP Kementan Raih Kompetensi Bidang Pertanian
- Audit Eksternal, SMK-PP Kementan Raih Sertifikat Sistem Manajemen Anti-Penyuapan
- Dirjen Hortikultura Tegaskan Terus Pastikan Layanan RPIH Bawang Putih Sesuai Ketentuan
- Program JUT dari Kementan Sukses Tingkatkan Nilai Tambah Petani, DPR Beri Apresiasi
- Rumah Tani Bantu Ribuan Petani Lebih Maju