Kementan Minta Petani Olah Lahan dengan Mekanisasi dan Teknologi

Kementan Minta Petani Olah Lahan dengan Mekanisasi dan Teknologi
Alsintan teknologi baru. Foto: Kementan

Bappenas mengatakan pencetakan lahan baru, penambahan lahan pertanian produktif, peningkatan produksi produk pertanian dan pemanfaatan mekanisasi agar terus dijalankan.

"Ini semua bukan hanya kerja kami dari pemerintah saja, melainkan kerja bapak dan ibu para petani di Provinsi Riau. Makanya ke depan, kita ingin wilayah perbatasan Malaysia dan Singapura ini dibanjiri tanaman pangan kita. Untuk apa, untuk meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.

Olah Lahan Menguntungkan Petani

Kepala Badan PPSDMP, Dedy Nursyamsi mengatakan pemerintah meminta penyuluh pertanian terus memberikan edukasi olah lahan tanpa bakar. Manfaat dari pengelolaan lahan tanpa bakar dengan menggunakan mekanisasi dan teknologi dekomposer, menurut Dedy sangat ramah lingkungan, mempertahankan bahan organik tanah dan sejumlah hara tanah serta Mengurangi emisi Gas Rumah Kaca.

Selain itu mekanisasi dan dekomposer, turut juga mempertahankan keanekaragaman hayati, menghindari masalah hukum yang merugikan. Kementan berharap hal ini akan membantu mengurangi polusi udara akibat kebakaran, kabut asap (haze) yang mengganggu kesehatan, transportasi dan berbagai aktivitas ekonomi, dan Mengurangi risiko kebakaran.

Mengenai hal ini, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Hortikultura Provinsi Riau, Ferry HC Ernaputra, menyampaikan terimakasih atas dukungan dan bantuan pemerintah dalam memajukan sektor pertanian di wilayah perbatasan. Kata dia, dukungan tersebut sangat membantu para petani dalam upaya pembukaan lahan secara cepat dan terukur.

"Alhamdulillah kami diberi kepercayaan untuk mengelola lahan pertanian dengan alat mesin canggih. Walaupun sesungguhnya kami masih mengharapkan bantuan lain yang lebih banyak lagi. Kami ingin provinsi kami ikut bagian pada program ketahanan pangan nasional," katanya.

Sementara itu, Petani di Desa Agro Wisata, Awaldi Hasibuan mengaku tertantang dengan masuknya mesin canggih yang diperkenalkan pemerintah pusat. Setidaknya, tantangan itu telah ia buktikan dengan produksi tanaman hortikultura seperti melon, pepaya, cabai, tomat dan sayur mayur.

Kementan mengenalkan teknologi mekanisasi dengan dukungan dekomposer yang mampu bekerja cepat untuk mengurai tanah, namun tanpa harus melakukan pembakaran hutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News