Kementan Minta Petani Olah Lahan dengan Mekanisasi dan Teknologi

Kementan Minta Petani Olah Lahan dengan Mekanisasi dan Teknologi
Alsintan teknologi baru. Foto: Kementan

jpnn.com, PEKANBARU - Pakar Khusus Modernisasi Pertanian dari IPB yang juga Tenaga Ahli Menteri Kementerian Pertanian, Dr. Sam Herodian mengunjungi kampung Desa Eko Wisata di Kecamatan Palas, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau (23/9), bersama dengan Kepala Badan PPSDMP Dedy Nursyamsi, Direktur Alsintan, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, dan anggota tim Kementan lainnya.

Dalam kunker ini, Sam dan rombongan melihat secara langsung proses olah tanah dengan mekanisasi pertanian dan pembuatan embung untuk irigasi. Kementan mengenalkan teknologi mekanisasi dengan dukungan dekomposer yang mampu bekerja cepat untuk mengurai tanah, namun tanpa harus melakukan pembakaran hutan.

"Terus terang, pak menteri prihatin dengan karhutla yang terjadi sekarang ini, kemudian minta saya dan temen-teman staf menyiapkan alsintan untuk pencegahan kebakaran di musim kering. Alhamdulilah, mekanisasi dan teknologi dekomposer berjalan efektif karena sangat ramah lingkungan," ujar Sam yang hadir mewakili Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Menurut Sam, mekanisasi dan teknologi dekomposer yang dimaksud mampu mengerjakan pembajakan lahan secara terukur. Ini karena pola tanamnya sudah menggunakan piringan dan mesin pencacah tanah. Selanjutnya, proses tersebut dimaksimalkan dengan biokomposer dan benih unggul yang cocok dengan tanah yang digarap.

"Nah, sisa kayu yang ada juga kita berikan Biocat untuk menahan air. Sebab di bagian belakang, kita sudah membangun embung. Intinya adalah, kalau petani disini memiliki semangat, maka kami dari pemerintah pusat juga akan lebih semangat dalam memberikan berbagai bantuan," katanya.

Sam memastikan jika pola tanam ini berjalan dengan baik, maka ke depan, pemerintah akan mengembangkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) untuk membuka lahan sekitar 20 ribu hektare di Propinsi Riau.

"Insya Allah ke depan alsintan eskavator, drone dan mesin pertanian lain akan dialokasikan di lokasi pertanian bapak dan ibu para petani disini," katanya.

Sam menambahkan penggunaan alsintan yang diberikan sebagai bantuan dari Kementan, mendapatkan apresiasi Bappenas sebagai pendorong kemajauan ekonomi daerah, setiap peningkatan 1% belanja alsintan, mendorong 0,33% peningkatan PDB subsektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian di daerah.

Kementan mengenalkan teknologi mekanisasi dengan dukungan dekomposer yang mampu bekerja cepat untuk mengurai tanah, namun tanpa harus melakukan pembakaran hutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News