Kementan Optimalkan 6,4 Juta Hektare Lahan Rawa

Kementan Optimalkan 6,4 Juta Hektare Lahan Rawa
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau lokasi optimasi lahan rawa lebak di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Mandas Tana, Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (5/4). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian bereaksi cepat mencari lahan alternatif untuk mengatasi semakin berkurangnya areal sawah produktif di tengah upaya keras menggenjot peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai menuju swasembada pangan. Pilihan jitu itu adalah pemanfaatan lahan rawa (pasang surut dan lebak) yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal.

Pusat Data Informasi Daerah Rawa dan Pesisir mencatat lahan yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua memiliki luasan mencapai 33.393.570 hektare.

Angka itu terdiri dari lahan pasang surut seluas 20.096.800 hektare dan 13.296.770 hektare lahan rawa non pasang surut (lebak).

Sementara itu, menurut catatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) luasan lahan rawa mencapai 6,4 juta hektare.

Akan tetapi, yang cocok untuk pertanian hanya sekitar 5,51 juta hektare.

Tantangan pengembangannya memang tergolong besar mengingat kondisi lahan rawa yang memiliki tingkat kesuburan rendah, infrastruktur belum berfungsi optimal, indeks pertanaman dan panen masih rata-rata satu kali setahun.

Selain itu, ada pula serangan hama dan penyakit tanaman masih tinggi serta tingkat pendidikan petani di kawasan rawa yang rata-rata rendah.

Namun dengan rekayasa teknis dan sosial ekonomi yang tepat, pemanfaatan lahan rawa ke depan diyakini mampu mendorong peningkatan produksi pangan nasional.

Kementerian Pertanian bereaksi cepat mencari lahan alternatif untuk mengatasi semakin berkurangnya areal sawah produktif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News