Kementan Optimistis Jaga Produksi Padi di Musim Kering

Kementan Optimistis Jaga Produksi Padi di Musim Kering
Panen padi di Kabupaten Lebak, Banten. Foto: Humas Kementan

"Lahan kering diharapkan sebagai potensi baru lahan pertanaman padi selain padi sawah mengingat mulai maraknya alih fungsi lahan di persawahan. Potensi pemanfaatan padi lahan kering bisa menggunakan lahan perkebunan, kehutanan maupun menggunakan tanaman sela," terangnya.

Selain benih khusus lahan kering, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Dirjen Tanaman Pagan Kementan Yanuardi juga mendorong penerapan teknologi adaptasi untuk menanggulangi dampak kekeringan, di antaranya adalah penerapan Biopori dan Sumur Suntik. Pembuatan lubang bipori selain untuk mengantisipasi terjadinya banjir dengan membuat air hujan cepat meresap ke dalam tanah, juga membuat tanah tidak cepat kehilangan air pada saat musim kemarau. Sementara, pembuatan sumur suntik diharapkan dapat menjadi alternatif sumber pengairan pada saat memasuki musim kemarau, terutama pada sawah tadah hujan.

“Kementan sudah memetakan wilayah-wilayah mana saja yang mendapat alokasi teknologi tersebut di 18 provinsi. Total alokasi 400 biopori dan sumur suntik. Aceh, Sumatera Barat, Nusa Tenggara Barat misalnya mendapatkan teknologi Biopori, sementara sisanya menggunakan sumur suntik,” bebernya.

Dipetakan bahwa, lokasi yang peluang kekeringan besar berada di jalur pantura Jawa karena menurunnya curah hujan. Namun, faktor lain juga perlu dihitung, yakni dengan memaksimalkan pemanfaatan sungai, embung, dan waduk yang masih banyak debit air dan bisa dilakukan pompanisasi.

Kementan juga sudah melakukan koordinasi massif di setiap daerah agar langkah antisipatif tersebut berjalan maksimal, yakni dengan mengerahkan babinsa, dinas pertanian, kodim, tim upaya khusus (upsus), dan Kantor Cabang Dinas (KCD). Selain itu upaya pengamanan standing crop bekerjasama dengan TNI agar hambatan di lapangan bisa diatasi.

“Semua turun untuk meyakinkan bahwa kekeringan bukan halangan tetapi opportunity. Pemetaan, pendataan, hingga penerapan langkah antisipatif diharapkan bisa maksimal,” pungkas Gatot mengulang permintaan Mentan.(jpnn)


Kementan sudah memetakan wilayah-wilayah mana saja yang mendapat alokasi teknologi tersebut di 18 provinsi. Total alokasi 400 biopori dan sumur suntik.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News