Kementan: Penghasilan Petani Bawang Putih Lebih Besar dari Pejabat Kementerian

Kementan: Penghasilan Petani Bawang Putih Lebih Besar dari Pejabat Kementerian
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Hortikultura Kementan Moh Ismail Wahab menunjukkan bawang putih yang diproduksi oleh para petani di Sukabumi, Jawa Barat. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, SUKABUMI - Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Moh Ismail Wahab menyebut harga bawang putih di pasar sangat menjanjikan. Oleh karena itu, para petaninya bisa mendapatkan penghasilan yang besar dan mengalahkan pejabat kementerian.

Menurut Ismail, dari beberapa petani bawang putih yang pernah ditemui, rata-rata punya lebih dari satu unit mobil. “Mobilnya pun mewah-mewah, ada Pajero Sport. Bisa kalah penghasilan kami ini,” kata Ismail kepada wartawan di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (30/5).

BACA JUGA: THR Cair, PNS dan CPNS Semringah

Ismail pun menyebut harga bawang putih yang menjanjikan sama seperti emas putih.

“Bawang putih ini seperti emas putih, harganya menjanjikan, kemarin harganya sampai pada Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kilogram,” sambung dia.

Untuk itu, pihaknya terus mendorong agar bawang putih ini bisa terus dikembangkan dan Indonesia swasembada. Pasalnya, setiap tahunnya Indonesia mengonsumsi bawang putih impor dari Tiongkok sebanyak 500.000 hingga 600.000 ton.

“Kalau dihitung-hitung, setiap tahunnya kita membayar Rp 7 triliun kepada petani bawang putih di Tiongkok. Makanya kita harus swasembada,” imbuhnya.

Padahal, bawang putih dalam negeri sebelumnya pernah berjaya pada 1994-1995.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Hortikultura Kementan Moh Ismail Wahab menyebut harga bawang putih di pasar sangat menjanjikan. Oleh karena itu, para petaninya bisa mendapatkan penghasilan yang besar dan mengalahkan pejabat kementerian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News