Kementan Perkenalkan Kampung Buah Naga Organik Ramah Lingkungan

Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman memaparkan untuk mengembangkan sebuah desa menjadi kawasan Kampung Buah Naga dan Kampung Buah lainnya diperlukan 4 (empat) syarat utama.
Pertama, kesesuaian agroekosistem terhadap komoditas yang dikembangkan.
Kedua, semangat dan dukungan dari masyarakat setempat.
Ketiga, komitmen pemerintah daerah untuk pendampingan dan pengawalan.
Keempat, terbangun dalam satu kesatuan administrasi desa.
“Kami hanya akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang punya komitmen dan antusiasme tinggi untuk mengembangkan buah tersebut," ungkapnya.
Di samping itu, lanjut Liferdi, diperlukan komitmen pemerintah daerah.
"Ini menjadi keharusan bagi kami, hanya untuk daerah-daerah yang pemerintahnya juga sejalan akan menjadikan desa tersebut sebagai sentra buah-buahan,” jelas Liferdi.
Buah eksotis ini termasuk ke dalam kategori glowing food, yaitu buah dan sayur beraneka warna yang direkomendasikan untuk banyak dikonsumsi selama pandemi Covid-19.
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan