Kementan Perkuat Pendekatan Multi Sektoral Wujudkan Indonesia Bebas Rabies

Kementan Perkuat Pendekatan Multi Sektoral Wujudkan Indonesia Bebas Rabies
Puncak Peringatan Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day/WRD) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat yang dihadiri lebih dari 500 orang peserta dari seluruh Indonesia dan perwakilan kementerian terkait. Foto dok Kementan

“Melalui sosialisasi dan edukasi diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang rabies dan pentingnya kemitraan dengan melibatkan komunitas, masyarakat sipil, pemerintah dan sektor non pemerintah serta mitra international” tutur Ketut.

Senada dengan Ketut, Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono mengungkapkan Rabies masih bisa menjadi ancaman bagi keselamatan manusia, selama hewan penular yang ada masih terinfeksi oleh virus penyebab Rabies.

Di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sekitar 98% kasus Rabies pada manusia terkait dengan gigitan anjing sehingga jika tidak ditangani dengan segera, virus rabies menginfeksi sistem saraf pusat, yang menyebabkan penyakit pada otak dan mematikan pada manusia. Namun Ia menegaskan bahwa masalah Rabies pada manusia dapat ditekan sampai nol, bila Rabies pada HPR dapat dicegah dan dikendalikan.

“Seperti halnya penanggulangan semua zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya), penanggulangan Rabies sangat ditentukan oleh keberhasilan penerapan konsep One Health, yaitu penanggulangan masalah zoonosis secara multi sector” ungkap Anung,

Lanjut Anung menambahkan fokus pemerintah perlu ditujukan pada vaksinasi anjing, khususnya anjing liar. Selain tentu saja, terus berkampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rabies. Masyarakat perlu bertanggung jawab dengan anjing mereka untuk mencegah terjadinya gigitan pada manusia dan mengetahui apa yang harus dilakukan jika terjadi gigitan.

“Kesadaran publik dan edukasi menjadi elemen penting untuk menyukseskan program pengendalian penyakit rabies” tuturnya.

Ketut mengungkapkan upaya Ditjen PKH Kementan mendukung kegiatan pencegahan di Propinsi NTB, dengan memberikan bantuan vaksin rabies sebanyak 16.000 dosis vaksin Rabies yang didistribusikan ke Dompu, Sumbawa, dan Bima.

Selain itu, untuk kegiatan mendukung WRD 2019 ini ditambah 2.000 dosis vaksin rabies, sterilisasi untuk kucing sebanyak 200 ekor, melaksanakan sosialisasi bahaya rabies kepada anak sekolah dasar di Kota Mataram serta masyarakat pecinta anjing dan kucing, dan promosi tentang rabies di radio dan kanal public serta telah melatih sebanyak 70 petugas vaksinator di Propinsi NTB.

Selain mengedukasi masyarakat terhadap bahaya rabies, momen peringatan hari rabies sedunia juga hendaknya dapat dimanfaatkan untuk meningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam kesiapsiagaan, deteksi dan menanggulangi zoonosis juga sangat penting.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News