Kementan Terus Pantau Ketersediaan dan Distribusi Pangan di Daerah

Kementan Terus Pantau Ketersediaan dan Distribusi Pangan di Daerah
Stok beras dipastikan aman. Foto: dok. Humas Kementan

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, 7 provinsi yang mengalami defisit sebagaimana disampaikan Presiden akan dapat ditutupi oleh 27 provinsi lain yang mengalami surplus. "Stok awal April sebesar 3,45 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan wilayah yang defisit," ujar Agung.

Ditambahkan Agung, pihaknya juga terus melakukan pemantauan kondisi ketersediaan pangan di provinsi, untuk mengetahui komoditas pangan apa saja yang mengalami defisit maupun kenaikan harga, dan merumuskan langkah intervensinya.

“Daerah surplus dan defisit memang selalu ada. Karena surplus itu memang wilayah sentra produksi, sementara yang defisit mungkin ada produksi, tapi tidak mencukupi kebutuhan konsumsinya. Yang penting adalah pemerintah menjamin transportasi dan distribusinya, sehingga ketersediaan pangan di tiap provinsi memadai,” ujar Agung ketika dihubungi seusai melakukan video conference pemantauan ketersediaan dan distribusi pangan bersama kepala dinas pangan provinsi se-Indonesia, Kamis (30/4).

Karena itu, menurut Agung, pihaknya terus mengupayakan stabilisasi pasokan pangan agar merata di seluruh daerah, salah satunya dengan membantu biaya distribusinya.

Ia mencontohkan, minggu lalu (23/4) pihaknya telah memfasilitasi pengangkutan cabai merah keriting dari Jawa Tengah ke Sumatera Barat dan Jambi.

“Cabai merah dan cabai rawit saat ini sedang panen di Jateng dan Jatim, minggu lalu kita sudah fasilitasi pengiriman ke Sumbar dan Jambi. Berdasarkan pemetaan ketersediaan pangan, di Sulut, Maluku, Maluku Utara, dan Papua mengalami kekurangan. Kita juga akan bantu pengangkutannya,” ujarnya.

Adanya upaya Kementan dalam membantu pendistribusian, bertujuan agar hasil panen petani dapat terserap di tengah pandemi, sehingga petani tetap bersemangat menanam dan berproduksi.

Selain itu, Agung menambahkan, di tengah pandemi Covid-19 yang bersamaan dengan momentum puasa dan lebaran, pihaknya juga terus menggencarkan operasi pasar murah dan mendorong pasar mitra tani yang ada di setiap provinsi, untuk mengoptimalkan layanan pesan antar secara online.

Kementan terus memantau ketersediaan dan distribusi pangan di daerah, sesuai arahan Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News