Kementan Tidak Kenal Lelah Memodernisasi Pertanian
jpnn.com, JAKARTA - Selama hampir 5 tahun terakhir Kementerian Pertanian (Kementan) secara aktif terus melakukan modernisasi alat dan mesin pertanian (Alsintan). Tujuannya untuk meningkatkan capaian produksi pertanian.
"Kami sudah menggunakan teknologi pada tata cara tanam, kemudian memperhitungkan pola tanam berbasis IT," ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, Minggu (8/9).
Sarwo Edhy mengatakan, pelaksanaan mekanisasi ditandai dengan pengadaan alsintan dalam jumlah yang besar.
BACA JUGA: Kementan Lepas Ekspor 240 Kg Salak Tasik ke Tiongkok
Kebijakan ini rupanya turut berpengaruh pada level mekanisasi Indonesia yang mencapai angka 1,68 persen. Padahal angka pada tahun 2014 hanya 0,14 persen.
"Kementan juga sedang mengembangkan prototype dan menguji efisiensi lima alsintan berbasis teknologi 4.0. Yaitu atonomous tractor, robot tanam, drone sebar pupil, autonomous combine, dan panen olah tanah terintegrasi," kata Sarwo Edhy.
Adapun kelima alsintan ini, jika dibandingkan alat konvensional biasa mampu meningkatkan efisiensi waktu kerja sekitar 51 hingga 82 persen. Sementara efisiensi biaya berkisar 30 hingga 75 persen.
"Komoditas utama seperti padi dan jagung secara khusus dikembangkan pemanfaatan mekanisasi dengan alat mesin pertanian modern baik panen maupun paska panen," jelas Sarwo Edhy.
Selama hampir 5 tahun terakhir Kementerian Pertanian (Kementan) secara aktif terus melakukan modernisasi alat dan mesin pertanian (Alsintan). Tujuannya untuk meningkatkan capaian produksi pertanian.
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi
- Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat