Kementerian BUMN Susun Strategi Tingkatkan Dana Pensiun & Asuransi

Kementerian BUMN Susun Strategi Tingkatkan Dana Pensiun & Asuransi
Gedung Kementerian BUMN. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pantro Pander Silitonga, Ketua Subtim Pengembangan Bisnis Project Management Office BUMN Klaster Asuransi dan Dana Pensiun, menyoroti pentingnya penerapan Liability Driven Investment (LDI), dalam memastikan pemenuhan liabilitas jangka panjang dalam praktik tata kelola perusahaan asuransi dan dana pensiun.

Hal itu disampaikan Pantro dalam webinar 'Market Update & Investment Insight 2022' pada Rabu (23/2), yang digelar oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Dengan penerapan LDI yang dikombinasikan dengan prudent management dan profesionalisme, perusahaan asuransi akan mampu memberikan proteksi yang dijanjikan dan dana pensiun mampu memenuhi kewajiban kepada peserta,” ujar Pantro.

Dalam pemaparannya, Pantro menjabarkan pengelolaan aset di industri asuransi dan dana pensiun harus menekankan pada aspek capital preservation.

Di mana strategi investasi disusun untuk memenuhi kewajiban dan kebutuhan cashflow untuk pembayaran klaim dan manfaat di masa kini dan yang akan datang.

“Syarat utama untuk menjalankan prinsip LDI adalah perusahaan asuransi dan dana pensiun harus memiliki liabilities profile yang komprehensif. Setelah itu asetnya dibagi ke dalam beberapa kategori, yaitu aset inti, aset surplus dan aset divestasi,” jelas Pantro.

Sementara, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan dalam beberapa tahun terakhir, total aset industri asuransi terus menunjukan pertumbuhan, di mana sebagian besar justru merupakan aset investasi.

"Besarnya tanggung jawab terhadap aset yang dikelola mendorong kita untuk melakukan tata kelola yang baik, termasuk dengan penerapan LDI," kata Kartika.

Pengelolaan aset di industri asuransi dan dana pensiun harus menekankan pada aspek capital preservation.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News