Kemnaker Dorong Perusahaan Wujudkan Kenyamanan Bekerja Tanpa Diskriminasi Bagi Perempuan

Kemnaker Dorong Perusahaan Wujudkan Kenyamanan Bekerja Tanpa Diskriminasi Bagi Perempuan
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah hadir pada acara Indonesia Best Workplace For Women Awards 2023 bertemakan 'Being Inspirational in the World to Bridging the Gap with Inclusivity', Jumat (26/5). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mendorong perusahaan berkomitmen mewujudkan kenyamanan bekerja tanpa diskriminasi.

Aturan ini secara jelas terdapat dalam Pasal 5 dan 6 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang mengatur perlindungan kepada semua pekerja, baik laki-laki maupun perempuan dengan memberikan kesempatan dan perlakuan yang sama dalam bekerja.

Hal tersebut disampaikan Menaker Ida pada acara Indonesia Best Workplace For Women Awards 2023 bertemakan 'Being Inspirational in the World to Bridging the Gap with Inclusivity', Jumat (26/5).

Menaker Ida menegaskan hal tersebut telah sejalan dengan konsepsi kerja layak untuk semua, di mana salah satu hak dasar bagi pekerja adalah untuk diperlakukan tidak diskriminatif dan tidak dilecehkan.

"Pada kesempatan ini, saya ingin memaparkan data yang menunjukkan masih ada tantangan dan diskriminasi bagi pekerja perempuan di tempat kerja," kata Menaker Ida Fauziyah.

Dia menyebutkan data Sakernas Februari 2023 memperlihatkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan masih lebih rendah (54,42 persen) daripada angkatan kerja laki-laki yang tercatat lebih besar (83,98 persen) dibanding perempuan.

"Terdapat gap gender antara partisipasi laki-laki dan partisipasi perempuan di pasar kerja, yaitu sekitar 29 persen," ungkapnya.

Menurut Menaker Ida, data tersebut juga menunjukkan salah satu masalah klasik diskriminasi bagi perempuan di dunia kerja, yaitu rata-rata upah dan perlindungan jaminan sosial perempuan selalu lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Menaker Ida Fauziyah menunjukkan data Sakernas Februari 2023 yang memperlihatkan adanya tantangan dan diskriminasi bagi pekerja perempuan di tempatnya bekerja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News