Kemnaker Komitmen Lindungi Pekerja, Ida Ambil Jalan Tengah Terkait UM 2022
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan, Kemnaker terus berkomitmen melindungi pekerja atau buruh, termasuk yang berkaitan dengan pengupahan.
Karena itu, tidak benar jika ada yang beranggapan bahwa kebijakan penetapan upah minimum (UM) 2022 sebagai bentuk ketidakpeduliannya terhadap nasib pekerja.
"Tidak ada satu pun, sejengkal pun dalam diri saya menurunkan derajat perlindungan kepada pekerja atau buruh," ucap Menaker Ida pada rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Gedung Nusantara I lantai 1 DPR RI, Jakarta, Senin (24/1).
Ida menegaskan, terkait penetapan UM 2022, Kemnaker tidak memihak kepada pengusaha. Kebijakan yang dikeluarkan merupakan jalan tengah bagi pengusaha dan pekerja atau buruh.
"Saya bukan milik pengusaha. Saya juga harus ada di tengah. Saya harus mempertimbangkan kesempatan kerja bagi pengangguran karena Covid-19 naik cukup tajam," ucapnya.
Di sisi lain, Menaker Ida mendengarkan keluhan dari para pengusaha yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Ada pengusaha yang menyatakan tidak mampu lagi membayar upah sesuai dengan ketentuan karena upah naik. Lalu, pengusaha akan mengalihkan usahanya hingga banyak pengusaha yang akan memberhentikan usaha.
"Berbagai cerita pilu yang lain tentu saja kami harus fair dalam menetapkan upah minimum," ucapnya.
Kemnaker berkomitmen melindungi pekerja atau buruh, termasuk yang berkaitan dengan pengupahan
- Menaker Ida Sebut Transformasi BLK Tingkatkan Kualitas Pelatihan Vokasi
- Menaker Ida Fauziyah Ungkap Tujuan Transformasi Balai Latihan Kerja
- Kemnaker Ajak Jepang Investasi Berikan Pelatihan Bahasa bagi Kandidat SSW Indonesia
- Mau Kuliah Sambil Kerja? Yuk di UHAMKA
- Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Berharap Banyak Peserta SSW Bekerja di Jepang
- Posko THR Tutup, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Sebut Jumlah Aduan Menurun