Kenaikan Harga Pertamax tak Bisa Dihindari, BBM Pertamina Termasuk Paling Murah di Dunia

Kenaikan Harga Pertamax tak Bisa Dihindari, BBM Pertamina Termasuk Paling Murah di Dunia
PT Pertamina (Persero) telah resmi menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax per 1 April 2022. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Bahkan, harga baru Pertamax Rp12.500/liter pun sebenarnya masih jauh di bawah harga keekonomian, yaitu Rp16.000/liter.

Dalam hal ini, Pertamina menyatakan masih merugi dan memberikan subsidi Rp3.500 dalam setiap liter Pertamax yang dibeli masyarakat.

“Dengan segala kondisi ini, bisa dipahami bahwa kebijakan kenaikan harga Pertamax sudah tepat. Makanya, saya pikir tinggal bagaimana Pemerintah bisa mengkomunikasikan dengan baik terkait kondisi yang ada saat ini. Itu tantangannya,” tegas Piter.

Dari data Global Petro Prices, harga BBM di Indonesia memang termasuk paling murah. Untuk kawasan Asia Tenggara misalnya, Pertamax yang dijual Rp 12.500/liter, jauh lebih murah dibandingkan BBM sejenis di Singapura (Rp 30.208/liter), Laos (Rp 24.767/liter), Filipina (Rp 20.828/liter), Kamboja (Rp 20.521/liter), Thailand (Rp 19.767/liter), dan Vietnam (Rp 16.500/liter).

Satu-satunya negara Asia Tenggara yang lebih murah adalah Malaysia, yaitu Rp 6.965/liter. Tetapi harus diingat, di Malaysia, BBM setara Pertamax mendapat subsidi, sehingga harganya lebih rendah. Sedangkan di Indonesia, subsidi diberikan kepada BBM jenis Pertalite.

Sedangkan untuk tingkat global, harga BBM juga jauh di atas BBM keluaran Pertamina. Hong Kong, misalnya, menjual dengan harga Rp 41.346/liter dan Belanda Rp 36.148/liter.

Bahkan, BBM di negara-negara Afrika menjual jauh lebih mahal. BBM di Zimbabwe contohnya, dijual Rp 33.795/liter.

Demikian juga dengan BBM di dalam negeri. Ternyata meski Pertamax naik, harganya masih jauh lebih murah dibandingkan SPBU swasta.

Kenaikan harga Pertamax memang tak bisa dihindari, di tengah meroketnya minyak dan gas akibat konflik Rusia-Ukraina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News