Kenaikan NTP dan NTUP Angin Segar untuk Sektor Pertanian

Kenaikan NTP dan NTUP Angin Segar untuk Sektor Pertanian
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTP dan NTUP meningkat 0,44 persen dan 0,48 persen. Foto: Humas Kementan

Subejo menambahkan sektor pertanian perlahan tapi pasti menunjukan kinerja yang baik, bahkan menjadi andalan dalam memulihkan ekonomi nasional. Sektor pertanian telah terbukti mampu bertahan dari berbagai kondisi.

"Kombinasi antara kebutuhan bahan pangan yang meningkat baik secara nasional maupun global serta ketersediaan dan optimalsiasi sumber daya produksi pertanian dapat menjadi daya ungkit pertumbuhan produksi pertanian," katanya.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan fenomena konsistensi kenaikan NTP dan NTUP merupakan sebuah indikator bahwa kesejahteraan petani mulai membaik.

"Tahun 2020 lalu, nilai NTP hanya 99,47 dan menjadi titik terendah. Nilai dbawah 100 ini biasanya bertahan hingga bulan agustus. Namun pada tahun 2021 ini nilainya cenderung linier dan tinggi diatas 102 sejak Oktober 2020," katanya.

Sedangkan untuk NTUP, curva kenaikan juga terjadi dari bulan ke bulan. Misalnya untuk Maret 2020 angkanya hanya sebesar 102,90, sedangkan pada Maret 2021 mencapai 103,87. Demikian juga dengan angka pada April 2020 yang hanya 101,13, sedangkan April 2021 naik 103,54.

"Dan sekarang angka NTUP di Bulan Mei 2021 mencapai 104,04 atau lebih tinggi dibanding Mei 2020 yang hanya 100,16," katanya.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan kenaikan NTP terjadi karena indeks yang diterima petani, yaitu sebesar 0,66 persen mengalami kenaikan lebih besar dari pada indek yang dibayarkan petani yang hanya 0,21 persen.

Adapun komoditas yang dominan dalam mempengaruhi kenaikan indeks tersebut adalah kelapa sawit, sapi potong, jagung, ayam ras pedaging, kentang, gabah, petai, ayam kampung dan cengkeh. (jpnn)

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis NTP dan NTUP meningkat 0,44 persen dan 0,48 persen. Akademisi UGM menyebut hal ini angin segar bagi sektor pertanian.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News