Kenali 4 Jenis Reksa Dana Ini Sebelum Berinvestasi

Reksadana Pendapatan Tetap
Melakukan investasi reksa dana pendapatan tetap bisa jadi pilihan yang tepat karena potensi imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi dari Reksa dana pasar uang.
Reksadana pendapatan tetap juga termasuk jenis reksa dana dengan tingkat risiko yang rendah. Manajer investasi yang mengelola produk reksa dana pendapatan tetap akan menginvestasikan dana yang terkumpul ke instrumen yang menawarkan imbal hasil dalam jumlah tetap yaitu obligasi.
Minimal 80 persen dari dana kelolaannya akan dialokasikan ke instrumen obligasi atau surat utang dan sisanya akan diinvestasikan ke dalam instrumen pasar uang.
Potensi imbal hasil yang akan kamu dapatkan dari reksa dana pendapatan tetap bisa mencapai 10 persen per tahun.
Namun, terdapat risiko wanprestasi atau risiko gagal bayar dari perusahaan yang menerbitkan obligasi sehingga mempengaruhi kinerja reksa dana pendapatan tetap.
Reksa dana Campuran
Seperti namanya Reksadana campuran merupakan jenis reksadana yang menggunakan banyak instrumen investasi di dalamnya. Potensi imbal hasil yang akan kamu dapatkan dari reksadana campuran cenderung fluktuatif karena terdapat instrumen saham di dalamnya.
Kebanyakan investor lebih suka menginvestasikan modalnya di reksa dana pasar uang karena tingkat risikonya lebih rendah.
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024