Kenali Risiko Tekanan Angin Ban Mobil Kurang atau Lebih

Kenali Risiko Tekanan Angin Ban Mobil Kurang atau Lebih
Ban Dunlop Sport SP LM705 Diuji dengan salah satu mobil sedan dilintasan basah. Foto : Dedi Sofian/JPNN

Ia menambahkan, ketika kawat pada ban sudah putus satu. Kemungkinan kawat yang ada pada sisi kanan-kiri di ban dan bahkan semuanya akan ikut terputus.

"Kalau kita lihat kecelakaan di tol itu pasti disebabkan oleh ban pecah kan. Tapi sebenarnya pecah ban itu tidak ada yang tiba-tiba, karena tekanan anginnya tidak dicek. Kecelakaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh tekanan angin yang kurang," terangnya.

Namun ketika tekanan angin ban lebih, Bambang mengatakan, maka kawat yang ada di ban tidak mudah putus. Sebab tekanan angin di dalam ban terus meningkat. Hanya saja ban itu akan pecah kalau membentur benda tajam.

"Hanya membentur benda tajam ban akan pecah. Kalau hanya membentur benda keras saja ban itu tidak akan pecah, hanya  kenyamanan saat berkendara akan berkurang," terangnya.

Jadi, kata Bambang, belum pernah ada ban yang pecah disebabkan kenaikan tekanan karena pemakaian normal. (mg9/jpnn)

Tekanan angin pada ban mobil merupakan salah satu kunci utama keselamatan berkendara, sekaligus menjaga kualitas pengendalian mobil.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News