Kenangan Ariel Heryanto Untuk Sahabatnya Intelektual Politik Arief Budiman
Ia menjadi dosen Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), ketika universitas di Salatiga itu sedang mendaki prestasinya.
Saya sendiri baru lulus di UKSW dan diangkat jadi dosen muda di sana. Saya termasuk yang paling awal menyambut kedatangannya di Salatiga.
Photo: Ariel Heryanto dan Sujanti Marsudi menyambut Arief Budiman dan Leila Chairani di Salatiga di tahun 1980. (Koleksi pribadi)
Sejak itu kami berkawan sangat akrab, hingga kami meninggalkan Indonesia.
Saya bekerja di National University of Singapore (1996). Arief di Universitas Melbourne (1997).
Tahun 2000 saya bergabung kerja dengan Arief di Universitas Melbourne hingga tahun 2009, ketika saya berpindah kerja ke Australian National University. Sedangkan Arief sudah pensiun tahun 2006.
Lebih dari seperempat abad itu kami bukan hanya bekerja sama dari dekat.
Selain rekan-sejawat, ia kawan dekat dan mentor saya. Sebagai kawan akrab, kami saling berbagi hal-hal yang sangat pribadi.
Berita meninggalnya Arief Budiman, Kamis kemarin (23/4) di Ungaran, Jawa Tengah, memukul batin bagi banyak orang
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day