Kenangan Butet Kartaredjasa tentang Sang Adik Djaduk Ferianto

Kenangan Butet Kartaredjasa tentang Sang Adik Djaduk Ferianto
Suasana rumah duka almarhum Djaduk Ferianto di Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu. Foto: Antara/Luqman Hakim)

jpnn.com, BANTUL - Seniman Butet Kartaredjasa mengenang kembali almarhum Djaduk Ferianto, adik kandungnya yang meninggal dunia hari ini.

Menurut Butet, adiknya itu adalah sosok seniman pekerja keras dan disiplin dalam mempersiapkan berbagai pementasan seni yang akan digelar.

"Pekerja keras, penuh disiplin menyiapkan segala sesuatu secara 'perfectionist'," kata Butet saat ditemui di rumah duka di Dusun Kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Rabu.

Oleh sebab itu, menurut Butet, setiap persiapan pertunjukan seni yang akan digelar bersama Djaduk selalu menyedot energi dan konsentrasi yang tinggi.

"Menyedot energi, menyedot konsentrasi yang berlebih dari dosisnya, dan itulah Djaduk," kata dia.

Menurut Butet, Djaduk mengembuskan napas terakhir karena mengalami serangan jantung pada Rabu (13/11) pukul 02.30 WIB.

Pemimpin grup musik Keroncong Sinten Remen itu berpulang di tengah kesibukannya menyiapkan konser musik jazz "Ngayogjazz".

"Kami tidak tahu apa penyebab utama serangan jantung itu, tapi yang pasti di hari-hari terakhir Djaduk sangat sibuk untuk latihan musik dan sedang menyiapkan 'Ngayogjazz'," kata dia.

Saat ini jenazah Djaduk Ferianto dipindahkan dari rumah duka untuk disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News