Kenapa Rumah yang Berantakan Memicu Kecemasan dan Apa yang Bisa Dilakukan?
Pernah enggak merasa lelah melihat barang-barang yang berantakan dan kacau balau di rumah?
Pernahkah masuk ke dalam rumah, lalu merasa ruangan dipenuhi kertas-kertas yang berserakan, piring-piring yang belum dicuci, dan pakaian yang berantakan?
Atau pernahkah bertengkar karena hal-hal yang berantakan lebih mengganggu kamu ketimbang mengganggu pasangan atau teman serumah?
Kamu enggak sendirian. Banyak orang melaporkan rumah yang berantakan bisa memicu perasaan stres dan cemas.
Jadi mengapa rumah yang berantakan dan kacau balau membuat sebagian dari kita merasa lelah?
Inilah hasil dari penelitian dan apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya.
Kognitif yang berlebih
Saat kita dikelilingi oleh hal-hal yang mengganggu perhatian, otak kita pada dasarnya menjadi semacam medan pertempuran soal perhatian. Karena semuanya saling bersaing untuk jadi fokus perhatian kita.
Tapi ternyata otak lebih memilih keteraturan dan "singletasking" daripada multitasking.
Bagi sebagian orang, 'clutter' atau barang-barang yang berantakan menjadi sumber 'anxiety' atau kecemasan stres
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0