Kenapa Saya Tak Nyaleg?

Oleh: Fahri Hamzah - Wakil Ketua DPR

Kenapa Saya Tak Nyaleg?
Fahri Hamzah. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - SAYA tidak akan maju sebagai calon anggota DPR maupun DPD atau jabatan elected official lainnya yang dipilih rakyat pada periode yang akan datang. Keputusan itu (saya ambil, Red) karena saya ingin fokus dulu sebagai pribadi. Saya ingin menyelesaikan apa yang saya hadapi.

Saya tentu memikirkan semuanya secara mendalam. Tapi, ini memang bukan saat yang baik untuk meninggalkan PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Sebab, PKS, di mata saya, dalam persoalan yang sulit diselesaikan.

Saya ingin menegaskan bahwa saya masuk partai itu tidak sekadar lompat-lompat mencari jabatan. Meskipun kalau saya mau, itu gampang saya lakukan.

Saya membangun reputasi, integritas, yang tidak mudah. Karena harus melalui hari-hari yang sulit juga, bergaul dengan teman-teman, menegakkan harkat dan wibawa serta harga diri. Itulah yang membuat ada penghormatan dari masyarakat dan teman parpol (partai politik).

Langkah saya ke depan, setelah tidak maju, tentu seperti biasa: kembali kepada masyarakat dan kembali pada profesi semula. Sebagai businessman-kah, pendidikkah, intelektual publikkah, apa pun. Dan saya akan terus concern membangun masyarakat politik kita. Baru kemudian saya lihat ruang-ruang untuk perbaikan harus dibuka.

Kenapa Saya Tak Nyaleg?

Mungkin ada orang yang kecewa dengan pilihan saya dan saya minta maaf untuk itu. Situasi saat ini membuat saya pada posisi, kalau harus memilih, belum bisa memilih dulu untuk menjadi pejabat publik. Insya Allah, saat waktunya tepat nanti, saya akan kembali.

Saya ini kan dipecat sepihak oleh segelintir pimpinan PKS. Saya sudah menghadapinya melalui hukum negara. Saya sudah menyelesaikannya di tingkat pengadilan negeri (PN), pengadilan tinggi (PT), itu stepnya. Itu mereka minta islah terus.

Fahri Hamzah membeber sejumlah alasan mengapa dirinya tidak maju sebagai caleg DPR arau DPD pada Pemilu 2019 mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News