Kepala BI Kepri: Kenaikan Harga Tiket Pesawat Berdampak pada UMKM

Kepala BI Kepri: Kenaikan Harga Tiket Pesawat Berdampak pada UMKM
Demo tolak mahalnya harga tiket pesawat. Foto- batampos.co.id / cecepmulyana

jpnn.com, BATAM - Kenaikan harga tiket dan penerapan bagasi berbayar dapat menyebabkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kesulitan.

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kepri akan mengkaji dampak harga tiket terhadap volume penerbangan serta dampaknya terhadap kegiatan ekonomi masyarakat Kepri.

"Kenaikan harga tiket ini sebenarnya dari Desember sudah mahal sekali. Secara kasat mata bandara saat ini sepi sekali," kata Kepala BI Perwakilan Kepri, Gusti Raizal Eka Putera, Senin (25/2) di Hotel Radison, Batam.

Memang dari segi inflasi, Januari masih lebih rendah dari Desember lalu. Yakni 2,7 persen berbanding 3 persen. Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan jumlah penumpang maskapai penerbangan.

"Saya belum dapat angkanya. Tapi kenaikan harga tiket ditambah dengan bagasi berbayar berdampak pada UMKM," paparnya.

Karena harga bagasi lebih mahal daripada harga souvenir oleh-oleh, maka banyak orang yang berkunjung ke Batam tidak membeli oleh-oleh.

"Jadi sekarang orang yang datang dan keluar lebih banyak orang yang bertugas dinas dan kantor saja. Kalau untuk orang-orang yang ingin liburan terkena dampak," ucapnya.

Gusti mengatakan kenaikan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar ini telah menjadi perhatian tim pengendali inflasi daerah (TPID) Provinsi Kepri.

Kenaikan harga tiket dan penerapan bagasi berbayar dapat menyebabkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kesulitan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News