Kepala BKF Ungkap 5 Arah Kebijakan Fiskal 2022
Hal itu untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi melalui SDM unggul dan berintegritas, sistem kesehatan yang handal, perlindungan sosial yang adaptif, infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, dan reformasi struktural.
Keempat, reformasi fiskal yang komprehensif melalui reformasi perpajakan, spending better, dan inovasi pembiayaan.
“Kami perbaiki belanja, kami perbaiki perpajakan dengan undang-undang, lalu kami perbaiki juga pembiayaan,” ujar Febrio.
Terakhir, menjaga pelaksanaan APBN 2022 berjalan optimal sebagai pondasi konsolidasi fiskal pada 2023 dengan optimalisasi reformasi struktural, keberhasilan reformasi fiskal, dan menjaga komitmen bersama seluruh Kementerian atau lembaga.
“Arahnya tidak hanya semakin kredibel menuju konsolidasi fiskal 3 persen atau kurang tetapi kita juga ingin recovery itu berkualitas,” kata Febrio.(mcr28/jpnn)
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu menyebut ada lima hal yang menjadi arah kebijakan fiskal di tahun 2022.
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- Haidar Alwi: Sebaiknya Program Makan Siang Gratis tidak Sepenuhnya Dibiayai APBN
- Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara & Pengawasan Perdagangan
- Kebijakan Gas Murah Dinilai Memberatkan APBN & Bisa Menghancurkan Industri
- Kinerja APBN On Track di Triwulan 1 2024, Penerimaan Bea Cukai Telah Capai Rp 69 T
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Sri Mulyani, tetapi Tetap Waspada