Kepala BKN: Saya tidak Bisa Lancang Menyebarkan Ini

Kepala BKN: Saya tidak Bisa Lancang Menyebarkan Ini
Kepala BKN Bima Haria Wibisana bicara soal Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan pelaksanaan tes wawasan kebangsaan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggunakan instrumen milik Dinas Psikologi TNI AD dan profiling dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Oleh karena itu, Bima menegaskan, BKN tidak memiliki hak untuk membuka ke publik.

Menurut dia, instrumen indeks moderasi bernegara-68 yang digunakan untuk TWK pegawai KPK juga diatur dalam peraturan Panglima TNI.

Sehingga, kata dia, jika BKN ingin mengumumkan hasilnya kepada masyarakat luas maka harus mendapat izin dari pemilik dalam hal ini Dinas Psikologi TNI AD.

"Saya tidak bisa lancang menyebarkan ini, dan mereka mengatakan ini adalah rahasia negara," ujar Bima di Jakarta, Jumat (18/6).

Demikian juga dengan instrumen profiling milik BNPT yang dilakukan melalui proses dan aktivitas intelijen sehingga menjadi rahasia negara.

"Jadi, itu hak mereka, bukan saya," tegasnya.

Oleh karena itu, kata Bima, perlu dipahami bahwa dalam masalah tersebut BKN hanya sebagai penyedia jasa atau penyelenggara TWK.

Kepala BKN Bima Haria Wibisana menegaskan tidak bisa lancang membuka hasil TWK pegawai KPK. Menurutnya, pelaksanaan TWK pegawai KPK menggunakan instrumen milik Dinas Psikologi TNI AD dan profiling dari BNPT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News