Kepolisian dan Peradilan Paling Rawan Suap
Selasa, 09 Juli 2013 – 20:53 WIB

Kepolisian dan Peradilan Paling Rawan Suap
JAKARTA - Survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 oleh Transparency International Indonesia (TII) menyebutkan terdapat delapan jenis layanan publik yang rawan suap di Asia Tenggara. Di antaranya layanan bidang pendidikan, peradilan, medis dan kesehatan, kepolisian, catatan sipil dan perizinan serta pajak. Selain itu juga pada layanan listrik, air, telepon dan layanan pertanahan.
"Saat ini suap paling banyak dilakukan untuk pelicin urusan dari layanan-layanan publik itu," kata Sekjen TII Dadang Trisasongko dalam jumpa pers di Jakarta Selatan, Selasa, (9/7).
Beberapa negara di Asia Tenggara memiliki presentasi berbeda dalam survei terkait suap itu. Untuk negara Kamboja, layanan tertinggi rawan suap adalah kepolisian dan peradilan. Masing-masing sebesar 65 persen.
Di Indonesia yang tertinggi juga kepolisian, yakni sebesar 75 persen. Disusul peradilan sebesar 66 persen. Di beberapa negara tetangga lainnya, indikasi rawan suap ini masih dalam tahap rendah dibanding Kamboja dan Indonesia. Di Malaysia, rawan suap terbilang rendah secara umum. Tertinggi di kepolisian sebesar 12 persen dan peradilan 8 persen.
JAKARTA - Survei Global Corruption Barometer (GCB) 2013 oleh Transparency International Indonesia (TII) menyebutkan terdapat delapan jenis layanan
BERITA TERKAIT
- Dukung MUI Tolak Vasektomi Syarat Terima Bansos, HNW Minta Dedi Mulyadi Akhiri Kegaduhan
- 5 Berita Terpopuler: BKN Beri Info Skor CAT, yang Belum Punya Kartu Ujian PPPK Silakan Cetak
- Puas, Presiden Puji Kinerja Badan Gizi Nasional
- Oknum TNI AL Mengumbar Kata-kata Romantis, Juwita Menyandarkan Kepala di Bahunya
- Pejabat BKD Sudah Mengucapkan Selamat kepada Peserta Tes PPPK Tahap 2
- Pak Ali Datang ke Lokasi Tes PPPK Tahap 2, Silakan Disimak Kalimatnya