Kepulangan Terakhir Yuli Bersama Suami dan Dua Buah Hati

Kepulangan Terakhir Yuli Bersama Suami dan Dua Buah Hati
DUKA: Theo Lekatompessy, adik kandung dari Charles Tamtelahitu, yang menjadi korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di perbatasan Ukraina-Rusia, menerima ucapan duka dari kerabatnya, Jumat (18/7). Foto: Dipta Wahyu/Jawa Pos

Partini tidak sendirian di Den Haag. Dia bersama dua adik perempuannya, yakni Murtini dan Paryanti. Partini dan Paryanti bekerja untuk satu majikan. Sudah 3,5 tahun Partini tidak mudik ke kampung.

Baru pada Lebaran tahun ini dia mengajak dua saudaranya pulang. Sayang, mereka tidak bisa pulang bersama. Murtini yang menumpang pesawat Singapore Airlines lebih dulu tiba di rumah kemarin pagi. Sedangkan Paryanti yang menumpang Emirates Airlines masih menuju Indonesia.

Murtini tak menyangka bahwa Partini pergi begitu cepat. Ditemui di rumahnya kemarin, dia masih shock. Begitu pula kakak sepupu laki-lakinya, Purwanto, dan ayahnya. Sedangkan anak Partini tidak terlihat di rumah itu kemarin. Murtini menyatakan kali terakhir berkomunikasi dengan sang kakak saat dirinya sudah sampai di Indonesia.

Sang kakak yang masih berada di bandara Amsterdam mengirim pesan terakhir berupa foto dirinya melalui WhatsApp. (WA). ”Kontak terakhir lewat WhatsApp kemarin sekitar jam 12 waktu Amsterdam atau sekitar jam 5 sore. Dia di ruang tunggu, mau boarding,” terang Murtini sambil menahan tangis.

Ninik Yuriani

Gagalnya reuni keluarga yang sudah lama dinanti-nanti juga dialami keluarga Basinah, 80. Putrinya, Ninik Yuriani, dipastikan masuk daftar 12 WNI yang tewas bersama puing pesawat MH17. Kabar itu membuat rumah Basinah di gang padat Kampung Demangsari, Kelurahan Wonosobo Barat, Wonosobo, Jawa Tengah, ramai didatangi tetangga sejak kemarin pagi. Di rumah itulah Ninik Yuriani lahir hingga menikmati masa remaja.

Ninik merupakan putri nomor lima di antara delapan bersaudara anak pasangan Darmo Sukarso-Basinah. Saat Jawa Pos Radar Kedu mendatangi rumah orang tua Ninik, sang ibu, Basinah, belum mengetahui bahwa anaknya, Ninik Yuriani, telah meninggal dunia. ”Kami masih sengaja merahasiakan kejadian ini karena setahu ibu, Ninik hampir sampai di Indonesia,” ungkap Rahardi Koeswoyo, kakak Ninik.

Rahardi yang akrab dipanggil Dadit itu menyebutkan, dirinya bersama kakak dan adik kandungnya sudah sepakat untuk merahasiakan kabar kecelakaan yang menimpa Ninik dari ibunya.

DI antara 295 korban jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di perbatasan Ukraina-Rusia, ada dua keluarga asal Indonesia. Yang satu dari Solo, lainnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News