Kepung Napiter di Mako Brimob, Kapolri Kerahkan 856 Personel

Kepung Napiter di Mako Brimob, Kapolri Kerahkan 856 Personel
Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, DEPOK - Kapolri Jenderal Tito Karnavian akhirnya buka suara soal Tragedi Mako Brimob, di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Tito langsung mengecek ke lokasi, Kamis (10/5) sore, usai mendarat dari Yordania.

“Saya baru terbang tadi siang, sampai sore tadi. Saya dapat informasi ini Selasa malam, langsung koordinasi dengan Kadensus 88 Dankorbrimob dan Wadankorbrimob yang ada di TKP,” kata Tito di Mako Brimob.

Tito mengaku memantau perkembangan per menit dan per jam melalui Wakapolri Komjen Syafruddin. Dia juga menunjuk Wakapolri sebagai pemimpin operasi selama dia berada di luar negeri.

Mantan Kadensus 88 Antiteror ini mengaku menyesali lima anak buahnya yang gugur dalam insiden ini. Untuk itu dia meminta agar seluruh jajaran fokus untuk membebaskan satu sandera tersisa yakni Bripka Iwan.

Tito memerintahkan ratusan personel mengepung 155 narapidana teroris. “Di dalam ada 155 dan satu bayi juga dan satu sandera, maka saya minta dikepung oleh 856 orang personel,” urai dia.

Tito juga tak lupa menginformasikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang insiden ini. Kemudian dari Jokowi, Tito mendapat perintah untuk menindak tegas. “Instruksi beliau tindak tegas, tak boleh kalah,” ujar Tito.

Diketahui, kerusuhan di Mako Brimob ini sudah berhasil dikendalilan. 155 napiter yang sempat melawan petugas menyerah tanpa syarat pada pagi tadi.

Akibat insiden ini sedikitnya enam orang meninggal dunia. Lima anggota kepolisian dan satu dari napiter. (mg1/jpnn)

Tito memantau perkembangan Tragedi Mako Brimob menit per menit melalui Wakapolri Komjen Syafruddin. Dia juga menunjuk Wakapolri sebagai pemimpin operasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News