Keraton Surakarta Berduka, GKR Retno Dumilah Meninggal Dunia Usai Melihat Gerhana

Keraton Surakarta Berduka, GKR Retno Dumilah Meninggal Dunia Usai Melihat Gerhana
Jenazah GKR Retno Dumilah saat disemayamkan di Sasana Mulya Keraton Kasunanan Surakarta. Foto: M.IHSAN/RADAR SOLO

“Sempat dibopong dan bisa jalan. Langsung saya dudukkan, kemudian saya baluri minyak kayu putih sampai lumayan baikan. Mbak Is (panggilan akrab keluarga, Red) lalu pengin tiduran, tetapi tangannya saya tepuk-tepuk terus karena saya tahu itu serangan jantung," kata Gusti Moeng.

Gusti Is meninggal dalam perjalanan ketika hendak dibawa ke puskesmas terdekat. Dia meningal pukul 19.04.

“Di puskesmas sempat ditangani dokter, tetapi tidak tertolong. Kemudian tiba di Solo pada Rabu (26/5) malam pukul 23.00. Setelah disemayamkan di Sasana Mulya, almarhumah dikebumikan di Imogiri," kata Gusti Moeng.

Menurutnya, sosok Gusti Is merupakan perempuan yang kuat baik fisik maupun psikisnya. Sewaktu muda, dia merupakan salah satu penari Bedaya Srimpi yang andal.

Dia juga dikenal baik oleh keluarga dan masyarakat sekitar keraton.

“Mbak Is orangnya sangat baik, semua merasakan kesedihan atas kepergiannya,” kata Gusti Moeng.

Kebaikan Gusti Is semaca hidup juga terekam di benak masyarakat sekitar keraton, khususnya bagi warga Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon. Sosok kerabat keraton yang satu ini dikenal ramah dan baik pada siapa saja.

“Mewakili seluruh warga Kelurahan Baluwarti, saya mendoakan almarhumah agar husnulkhatimah dan diterima di sisi Allah,” kata Lurah Baluwarti Danang Agung Warsiyanto. (silvesterkurniawan/*/mg2/mg5/bun/ria/rs/per/jpr)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Setelah menyaksikan gerhana bulan di Gunung Lawu, GKR Retno Dumilah pergi ke toilet, ternyata..


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News