Keraton Surakarta Berduka, GKR Retno Dumilah Meninggal Dunia Usai Melihat Gerhana

Keraton Surakarta Berduka, GKR Retno Dumilah Meninggal Dunia Usai Melihat Gerhana
Jenazah GKR Retno Dumilah saat disemayamkan di Sasana Mulya Keraton Kasunanan Surakarta. Foto: M.IHSAN/RADAR SOLO

jpnn.com, SURAKARTA - Ratusan pelayat mengiringi pelepasan iring-iringan jenazah Gusti Raden Ayu (GRAy) Koes Isbandiyah, Kamis (27/5).

Perempuan 67 tahun itu tutup usia pada Rabu (26/5) sore, saat Gusti Is (panggilan akrab Koes Isbandiyah) dan kerabat sedang menyaksikan gerhana bulan di kawasan Gunung Lawu.

Kepergian kerabat raja yang juga dikenal sebagai Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Retno Dumilah ini dilakukan dengan tata cara adat dalam prosesi ritual adat layu masyarakat Jawa yang kental.

“Gusti Is meninggal di usia ke-67 pada Rabu (26/4) sekitar jam 19.04. Almarhumah dimakamkan di Imogiri Kamis (27/5) siang. Kami sangat kehilangan beliau,” kata GKR Wandansari yang merupakan adik kandung dari Gusti Is disela layatan kemarin, seperti dilansir Radar Solo.

Meninggalnya Gusti Is yang dikabarkan karena mengalami serangan jantung itu dibenarkan oleh Gusti Moeng, panggilan GKR Wandansari.

"Memang memiliki riwayat sakit jantung, tetapi saat itu kondisinya masih sehat walafiat. Bahkan sempat makan sop buntut bersama keluarga. Sampai akhirnya mengalami serangan jantung,” ujarnya.

Sebelum meninggal, Gusti Is sempat menyaksikan gerhana bulan dari ketinggian pegunungan Lawu selama beberapa saat.

Hingga kemudian Gusti Is pergi ke toilet. Namun, karena tidak segera kembali, keluarga mencoba menengok kondisi Gusti Is. Ternyata dia sudah terduduk di kamar mandi.

Setelah menyaksikan gerhana bulan di Gunung Lawu, GKR Retno Dumilah pergi ke toilet, ternyata..

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News