Kerdipan Asabri

Kerdipan Asabri
Ilustrasi. Foto: Disway

Memang belum akan segera mendapat uang. Tapi setidaknya tidak jadi hangus.

Apalagi kalau negonya bisa ketat. Kalau perlu, tidak cukup pakai kedipan.

Misalnya saja Asabri telah kehilangan Rp 10 triliun, tepatnya saya tidak tahu. Lalu Bentjok menyerahkan tanah senilai Rp 10 triliun.

Kelihatannya beres. Pertanyaannya: Rp 10 triliun itu setara dengan berapa meter persegi?

Berarti berapa harga tanah permeter yang ia pasang? Kalau harga tanah itu menggunakan harga pasar masa depan berarti Bentjok masih sangat untung.

Kalau harga tanah itu didasarkan pada harga pasar sekarang berarti Bentjok juga masih untung.

Berarti sama dengan Asabri telah membantunya menjualkan tanahnya.

Dalam jumlah besar. Sekaligus pula laku. Asabri mestinya berhak mendapat komisi marketing yang besar.

Uang Asabri mungkin lebih bisa diselamatkan. Daripada uang Jiwasraya. Asabri punya punggung yang kuat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News