KEREN! Begini Persiapan Fisik Rio yang Luar Biasa Menurut Sang Pelatih

KEREN! Begini Persiapan Fisik Rio yang Luar Biasa Menurut Sang Pelatih
Rio Haryanto. FOTO: Raka Denny/JAWA POS

Latihan di luar trek untuk maintain otot leher, latihan pakai helm, digerak-gerakkan seperti saat membalap. 

Saya juga pakai alat untuk menarik kepalanya dengan beban sekitar 25 kg, sedangkan Rio menahannya. Leher dia harus siap untuk beban sekuat itu karena mobil dua kali lipat lebih cepat daripada di GP2. Pengereman lebih kuat dan singkat, karena itu G-force lebih kuat. 

Bayangkan kecepatan 300 km per jam harus diturunkan menjadi 80 kilometer per jam saat mengerem. Saat itu otot lehernya bekerja sangat keras. Ada dua momen yang membuat leher bekerja keras. Yakni, di trek lurus lalu mengerem, kemudian ketika cornering. Setelah tiga seri balapan, kondisi dia akan lebih baik. 

Latihan apa untuk 2 atau 3 hari menjelang balapan? 

Latihan ringan, tidak terlalu memberikan beban. Kemarin, misalnya, untuk adaptasi jet lag, dia melakukan aerobik. Berlari 25 menit dengan intensitas medium- low, gerakkan kaki secukupnya. Latihan seperti itu baik untuk daerah yang selisih waktunya agak lebar (Melbourne lebih cepat empat jam daripada Jakarta). 

Perbedaan cuaca antara Jakarta dan Melbourne berpengaruh? 

Tidak. Di sini cuaca tidak terlalu panas, juga tidak lebih dingin daripada Jakarta. Akan bermasalah jika balapan di tempat dengan kondisi cuaca sangat berbeda, sangat panas atau sangat dingin. Tapi, jarang balapan di tempat dingin. Yang harus diwaspadai itu tempat panas seperti di Hungaria. Tahun lalu sampai 50 derajat. 

Solusinya? 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News