Keren juga Inovasi 'Sijada' yang Dikembangkan KPU Bantul ini, Simak Kelebihannya
Segala informasi dan dokumen yang diunggah akan dijaga tingkat kerahasiaannya.
Data tersebut hanya digunakan KPU Bantul untuk pemutakhiran data berkelanjutan.
Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho mengatakan program Sijada yang diinisiasi KPU Bantul akan dikembangkan menjadi aplikasi yang mudah diakses masyarakat.
Masyarakat nantinya diharapkan tidak lagi kesulitan untuk mengakses data pemilih.
Data pemilih yang baik adalah data yang akurat yaitu menjamin seluruh warga masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk masuk dalam daftar pemilih.
"Program Sijada juga akan dikembangkan menjadi sarana untuk forum dialektika yang mendiskusikan isu isu terkait data pemilih, sehingga diharapkan ke depan program ini sebagai wahana untuk meminimalisir adanya isu pemilih 'hantu' (ghost voters) pada daftar pemilih tetap (DPT)" katanya.
Didik mengatakan pemutakhiran data pemilih berkelanjutan yang dilakukan KPU Bantul tidak hanya digunakan untuk kepentingan pemilu dan pemilihan, namun juga dapat digunakan sebagai data awal dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa di Bantul.
Berdasarkan rekapitulasi pemutakhiran data berkelanjutan data pemilih untuk periode Juni 2021 di Bantul berjumlah 695.622 pemilih.
Inovasi 'Sijada' yang dikembangkan KPU Bantul ini cukup keren, simak sejumlah kelebihannya.
- Bareskrim Bergerak Menyelidiki Dugaan Kebocoran Data Pemilih di KPU
- Situs KPU Diretas, Data Pemilih Bocor, Bareskrim Polri Gerak Cepat
- Dugaan Kebocoran DPT Pemilu 2024 Membahayakan, Server KPU Perlu Diaudit Forensik
- Antisipasi Peretasan, Pemprov Jateng Perkuat Pengamanan Sistem Informasi
- Coklit Data Pemilih: Orang Meninggal Masih Terdaftar hingga Protes soal BLT
- KPU Garut Tanggapi Isu Perjokian Coklit Data Pemilih Pemilu 2024