Keris Datang Lewat Mimpi, Kumpul Setiap Malam Jumat Kliwon
‘’Paguyuban berawal dari Mbah Senen (alm) yang sering berkumpul dengan penggemar keris lain sejak 1980,’’ ungkapnya.
Terus berkumpul sembari membahas seluk beluk keris, paguyuban ini resmi diakui Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) pada 2007.
Budi mengklaim keris yang tercatat di paguyuban adalah keris warisan turun-temurun. Keris yang mempunyai nilai historis.
Dia mengatakan ada ciri-ciri khusus untuk mengetahui keris jenis kuno atau tidak. ‘’Besi yang digunakan adalah jenis besi tua,’’ ujar warga Jalan Ratu Kalinyamat, Kelurahan Ringinsari, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo itu.
Selain itu, ciri-ciri keris juga dapat ditilik dari motif guratan di tubuh keris yang biasa disebut pamor.
Makin kuno keris, makin sederhana pamor-nya. Budi ambil contoh salah satu keris miliknya, Tangguh Singasari.
Dia menuturkan keris itu ditempa pada abad XII. Nyaris tidak ada motif guratan di tubuh keris. ‘’Warisan turun-temurun dari nenek moyang,’’ aku ayah tiga anak itu.
Nah, pengetahuan seperti itu yang tidak semua anggota ketahui. Untuk mengatasinya adalah dengan cara tukar kaweruh.
Beragam peristiwa klenik pernah dialami sejumlah anggota paguyuban pecinta keris ini.
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor