Kerja Sama Sido Muncul dan KemenKopUKM, Dorong Rantai Pasok Komoditas Bahan Baku Jamu Bagi UMKM

Kerja Sama Sido Muncul dan KemenKopUKM, Dorong Rantai Pasok Komoditas Bahan Baku Jamu Bagi UMKM
Penandatanganan nota kesepahaman oleh Direktur Sido Muncul IrwanHidayat bersama Deputi Bidang Usaha MikroKemenKopUKM Yulius, yang disaksikan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki di Kantor Sido Muncul, Jakarta Selatan, Jumat (16/12). Foto: dokumentasi Sido Muncul

SidoMuncul dinilai tidak hanya bertumbuh secara bisnis, tetapi juga mengupayakan menyejahyerakan petani dan distributor.

Langkah Sido Muncul tersebut, kata Teten, justru membantupemerintah karena mampu memberdayakan UMKM.

“Kalau usaha besar itu maju, yang kecil enggak ditinggal, tetapi sama-sama tumbuh. Dan itu saya kira mungkin Sido Muncul punya pengalaman bahwa dengan cara seperti itu bukan hanya penjualannya yang semakin naik, punya kepedulian sosial dan lingkungan. Nah ini yang mestinya banyak usaha besar harus meniru visi misi Sido Muncul,” ujar Teten.

Teten berharap industri besar bisa terus membantu para petani kecil agar suplai, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas menjadi stabil.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Mikro Yulius memaparkan bahwa penandatanganan antara Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM dengan Sido Muncul merupakan langkah awal dari kerja sama dalam memberdayakan koperasi dan UMKM khususnya produk jamu.

Sebagai implementasi dari nota kesepahaman tersebut pada 2023 akan dikembangkan pilot project kemitraan bahan baku jamu di 2 lokasi, yaitu di Kabupaten Pemalang dan Kabupaten Bondowoso yang akan melibatkan berbagai stakeholder terkait meliputi Sido Muncul, KemenKopUKM, pemda stempat, lembaga pemberdayaan, koperasi, dan petani.

“Untuk Kabupaten Pemalang akan dikembangkan komoditas jahe, kencur, kapulaga, dan serai di lahan seluas 14 hektar. Dengan melibatkan 70 orang petani melalui telah dijalin melalui kelompok tani Nafi Karya Berkah,” jelas Yulius.

Kemudian, untuk Kabupaten Bondowoso akan dikembangkan komoditas jahe dan kunyit dengan lahan 50 hingga 70 hektar yang melibatkan 100 orang petani yang bernaung di bawah produsen Agro Farm Bondowoso.

Sido Muncul dan KemenKopUKM menandatangani nota kesepahaman untuk mendorong usahamikro, kecil, dan menengah (UMKM) masuk ke dalam rantai pasok bahan baku jamu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News