Kerumunan di Pasar Masih Terjadi, Pemkot Bandung Pasrah, Ya Sudahlah

Kerumunan di Pasar Masih Terjadi, Pemkot Bandung Pasrah, Ya Sudahlah
Masyarakat berkerumun di kawasan Pasar Baru, Kota Bandung. Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Pemkot Bandung tidak dapat berbuat banyak ketika ada kerumunan yang berbelanja, seperti yang terjadi di Pasar Baru, ITC Kebon Kelapa, serta Jalan Trunojoyo Kota Bandung.

Pemkot Bandung memasrahkannya terhadap kesadaran masyarakat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, fenomena ini cukup dilematis mengingat roda ekonomi masyarakat juga menjadi pertimbangannya. Maka dari itu, ia sangat berharap masyarakat yang berbelanja di sejumlah pasar dan toko agar menerapkan protokol kesehatan.

"Mereka alasannya ekonomi, sudah tidak punya uang untuk kebutuhan keseharian, itu juga menjadi salah satu bahan pertimbangan. Untuk sementara kebijakan dari kami, mereka harus bisa benar-benar menjalankan protokol kesehatan," kata Ema di Bandung, Jumat (22/5).

Dia mengatakan, pihaknya memang tidak bertindak secara agresif untuk membubarkan kerumunan. Pasalnya, kata dia, jika terlalu agresif maka itu bisa menyebabkan konflik sosial.

"Di sini saya mohon ada kesadaran semua, tapi kalau tetap ditekan, ini akan ada potensi konflik yang tentunya harus kita hindari, jangan sampai seperti itu, apalagi ini bulan Ramadan," katanya.

Selain itu, menurutnya Pemkot Bandung melalui Satpol PP dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian sudah menutup sejumlah gerai pakaian yang berada di pasar swalayan. Sehingga pasar swalayan di Kota Bandung hanya menjual kebutuhan pokok.

"Saya tugaskan orang kecamatan dan Disdagin, setiap hari harus piket, karena kalau dia melanggar, tindakan berikutnya adalah yang ditutup gedungnya sendiri," kata dia.

Pemkot Bandung tidak dapat berbuat banyak ketika ada kerumunan warga yang berbelanja, meski masih penerapan PSBB.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News