Kesaksian Buyung Sidi Rajo, Korban Selamat Bus PO Yanti
Histeris Lihat Istri Terbakar Hidup-Hidup
Minggu, 06 Mei 2012 – 00:06 WIB
Sambil menangis sesenggukan, Buyung menyaksikan tubuh istrinya dilalap api hingga tak bergerak lagi. "Saya melihat istri saya terbakar hidup-hidup," ujarnya sembari mengusap air mata yang menetes di pipinya yang mulai keriput.
Saat itu kondisi di TKP (tempat kejadian perkara) sangat sepi. Maklum, saat itu sekitar pukul 04.30. Selain itu, lokasi kejadian jauh dari permukiman penduduk, sehingga pertolongan terhadap korban tewas maupun luka-luka terlambat. "Saya tidak mengira makan malam itu menjadi makan malam terakhir saya bersama istri," ujar Buyung.
Pria berkulit hitam tersebut mengaku kerap menggunakan bus PO Yanti saat pulang dari Duri ke Solok. Namun, biasanya dia naik bus PO Yanti yang berukuran kecil. Entah mengapa hari itu dia memutuskan untuk menumpang bus PO Yanti yang berukuran besar. "Mungkin ini takdir dari Yang Mahakuasa. Saya hanya bisa pasrah," ungkapnya.
Penumpang selamat lainnya, Fikri, menceritakan, dirinya bisa keluar dari bus setelah memecah kaca jendela. "Saya lalu menyuruh Bapak itu (Buyung, Red) untuk keluar duluan. Sebab, saya lihat dia sudah kepayahan. Saya tak tega," tutur pria 27 tahun tersebut.
Buyung Sidi Rajo tak pernah menduga Selasa (1/5) lalu akan menjadi hari terakhir kebersamaan dirinya dengan Rosida, sang istri. Kebakaran bus PO
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor