Kesehatan Mental Penyintas COVID-19 Banyak yang Terganggu, Begini Gejalanya
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Jeffri Aloys Gunawan dari GDTI mengatakan COVID-19 adalah penyakit yang memiliki efek jangka panjang.
Terdapat literatur yang menyebutkan bahwa setahun setelah terpapar COVID-19, hampir 50 persennya masih merasakan setidaknya satu gejala.
Gejala yang dialami penyintas COVID-19 setelah 12 bulan atau lebih bervariasi mulai dari sesak napas, cemas, depresi, lelah, dan capai.
Misalnya, olahraga dengan intensitas rendah yang dilakukan hanya sebentar membuat merasa lelah.
Sedangkan 70 persen dari mereka yang 6 bulan telah sembuh dari COVID-19 disebut masih merasakan beberapa gejala.
"Long COVID-19 adalah apabila setelah empat pekan sejak mulai merasakan gejala COVID-19 sampai dinyatakan negatif, masih timbul gejala sisa."
"Gejala ini dapat berupa sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan," ujar dr. Jeffri.
Lebih lanjut dr. Jeffri menjelaskan virus corona juga dapat menyebabkan aspek kognitif yang terdiri dari penalaran dan analisis mengalami penurunan.
Kesehatan mental penyintas COVID-19 rawan terganggu, psikolog menyebut sejumlah gejala yang patut diwaspadai.
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- 3 Gejala Gangguan Dismorfik Tubuh yang Berpotensi Dialami Remaja Perempuan
- Kampanyekan Kesehatan Mental, BIK Raih Medali Silver di Young Spikes Asia
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen